Skinpress Rss

Rabu, 06 Maret 2013

Teru-Teru Bozu

0

Teru-Teru Bozu
♪ Teru-teru-bouzu, teru bouzu
buat besok hari yang cerah
Seperti langit dalam mimpi
Jika besok cuacanya cerah, aku akan memberikanmu lonceng emas ♪
Teru-teru-bouzu, teru bouzu
buat besok hari yang cerah.♪
Jika kau membuat keinginanku terwujud
Kita akan banyak minum sake yang manis.♪
Teru-teru-bouzu, teru bouzu
buatlah esok menjadi hari yang cerah.♪
♫ Tetapi jika cuaca mendung (berawan) dan hujan
Lalu aku akan memotong putus kepalamu. ♪♫

Lagu TERU-TERU-BOUZU ini ditulis oleh Kyoson Asahara dan disusun oleh Shinpei Nakayama, dirilis pada 1921. cuma yang Jundi tulis disini diterjemahkan ke dalam Bhs.Indonesia yaa ;). Seperti banyak sajak kanak-kanak, lagu ini dikabarkan memiliki sejarah yang lebih gelap daripada yang pertama kali muncul. Ini diduga berasal dari sebuah kisah tentang seorang biksu (pendeta terkenal) yang berjanji petani dan sudah berdo'a untuk menghentikan hujan dan membawa cuaca cerah selama periode berkepanjangan hujan yang merusak tanaman (Pada zaman itu, hujan yang lebat terus menerus turun dan cuaca tak kunjung menjadi cerah).

Ketika biarawan gagal untuk membawa sinar matahari, ia dihukum mati (kepalanya kemudian dipancung). Namun, begitu kepala si pendeta itu digantung, cuaca langsung menjadi cerah. Percaya cerita ini dan lain-lain mengenai asal-usul Teru Teru bouzu mungkin berasal dari tradisi lama setelah menjadi luas, kemungkinan besar dalam upaya untuk memperbaiki Citra boneka. Hal ini lebih mungkin bahwa "bōzu" dalam nama tidak menunjuk rahib Buddha yang sebenarnya, tetapi bulat, botak rahib-seperti kepala boneka, dan "Teru Teru" bercanda merujuk pada efek cahaya matahari terpantul sebuah botak. Itulah kebenaran di balik lagu itu sesuai dengan informasi yang Jundi peroleh!!!! (^^)

0 komentar:

Posting Komentar